Sabtu, 28 April 2012

Sosialisasi sebagai proses Pembentukan Kepribadian


Sosialisasi dapat dikemukakan sebagai suatu proses tempat seorang individu mendapatkan pembentukan sikap untuk berperilaku sesuai dengan perilaku orang-orang di dalam kelompok yang bersangkutan.
Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa :
a. Sosialisasi ditempuh seorang individu melalui proses belajar untuk memahami, menghayati, menyesuaikan dan melaksanakan suatu tindakan sosial yang sesuai dengan pola perilaku masyarakatnya.
b. Sosialisasi ditempuh seorang individu secara bertahap dan berkesinambungan, sejak dilahirkan hingga akhir hayatnya.
c. Sosialisasi erat kaitannya dengan ekulturasi atau proses pembudayaan, yaitu proses belajar seorang individu untuk belajar mengenal, menghayati dan menyesuaikan alam pikiran serta sikapnya terhadap sistem adat dan norma, serta semua peraturan dan pendirian yang hidup dalam lingkungan kebudayaan masyarakatnya.

Dengan demikian sosialisasi dapat diartikan sebagai proses belajar seumur hidup seorang individu untuk mengenal dan menghayati norma dan nilai masyarakat dimana ia menjadi anggota, sehingga terjadi pembentukan sikap untuk berperilaku sesuai dengan tuntutan dan perilaku masyarakatnya.
Jenis sosialisasi
Sosialisasi berlangsung secara bertahap dan berkesinambungan dalam masyarakat. Dalam proses tersebut, individu mengalami proses pembudayaan, individu mempelajari dan menyesuaiaknalam pikiran dan sikap dengan adat istiadat, sistem norma dan peraturan yang berlaku serta hidup dalam kebudayaan masyarakat. Hal ini sering dinamakan enkulturasi.
Sosialisasi yang berkembang dalam masyarakat dapat dibedakan menjadi empat bagian, yaitu :
a. Sosialisasi primer
Peter Berger dan Luckman, mengemukakan pengertian sosialisasi primer sebagai sosialisasi pertama yang dijalani individu semasa kecil, dimana ia menjadi anggota masyarakat. Sejak kecil individu belajar membedakan diri dengan orang lain di sekitar keluarganya. Dalam hal ini peran orang terdekat sangat penting dalam membentuk karakter kepribadian sesuai yang diharapkan.
b. Sosialisasi sekunder
Sosialisasi sekunder adalah proses berikutnya yang memperkenalkan individu yang telah disosialisasikan ke dalam sektor baru dari dunia obyektif masyarakatnya. Dalam hal ini dijumpai resosialisasi dan desosialisasi. Resosialisasi adlah proses seorang individu diberikan identitas diri baru, sedangkan desosialisasi adakan proses dimana seorang individu mengalami pencabutan identitas diri yang lama, misal di lingkungan kerja.
c. Sosialisasi represif
Sosialisasi represif merupakan sosialisasi yang menekankan pengawasan yang ketat dan pemberian hukuman kepada setiap orang yang melanggar peraturan atau norma yang berlaku, misal di lingkungan pendidikan khusus (militer atau kepolisian).
d. Sosialisasi partisipasi
Sosialisasi partisipasi adalah sosialisasi yang menekankan pada keikutsertaan seorang individu dalam proses sosial. Individu yang mematuhi norma diberi pujian, sedangkan yang belum diberi bimbingan, diarahkan dan diluruskan seandainya terjadi penyimpangan.
Sosialisasi yang dilakukan pada diri manusia memberi sumbangan besar dalam proses menjalani kehidupan dalam masyarakat. Adapun tujuan sosialisasi adalah :
a. Mengetahui nilai dan norma yang berlaku di dalam suatu masyarakat sebagai keterampilan dan pengetahuan yang dibutuhkan guna melangsungkan kehidupan individu di tengah masyarakat.
b. Mengetahui lingkungan sosial budaya agar terbiasa dengan nilai dan norma sosial yang ada pada masyarakat.
c. Membantu pengendalian fungsi organik yang dipelajari melalui latihan mawas diri yang sesuai.
d. Menambah kemampuan berkomunikasi secara efektif dan efisien serta mengembangkan kemampuannya.

0 komentar:

Posting Komentar