Sosialisasi
dapat dikemukakan sebagai suatu proses tempat seorang individu
mendapatkan pembentukan sikap untuk berperilaku sesuai dengan perilaku
orang-orang di dalam kelompok yang bersangkutan.
Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa :
a. Sosialisasi
ditempuh seorang individu melalui proses belajar untuk memahami,
menghayati, menyesuaikan dan melaksanakan suatu tindakan sosial yang
sesuai dengan pola perilaku masyarakatnya.
b. Sosialisasi ditempuh seorang individu secara bertahap dan berkesinambungan, sejak dilahirkan hingga akhir hayatnya.
c. Sosialisasi
erat kaitannya dengan ekulturasi atau proses pembudayaan, yaitu proses
belajar seorang individu untuk belajar mengenal, menghayati dan
menyesuaikan alam pikiran serta sikapnya terhadap sistem adat dan norma,
serta semua peraturan dan pendirian yang hidup dalam lingkungan
kebudayaan masyarakatnya.
Jenis sosialisasi
Sosialisasi
berlangsung secara bertahap dan berkesinambungan dalam masyarakat.
Dalam proses tersebut, individu mengalami proses pembudayaan, individu
mempelajari dan menyesuaiaknalam pikiran dan sikap dengan adat istiadat,
sistem norma dan peraturan yang berlaku serta hidup dalam kebudayaan
masyarakat. Hal ini sering dinamakan enkulturasi.
Sosialisasi yang berkembang dalam masyarakat dapat dibedakan menjadi empat bagian, yaitu :
a. Sosialisasi primer
Peter
Berger dan Luckman, mengemukakan pengertian sosialisasi primer sebagai
sosialisasi pertama yang dijalani individu semasa kecil, dimana ia
menjadi anggota masyarakat. Sejak kecil individu belajar membedakan diri
dengan orang lain di sekitar keluarganya. Dalam hal ini peran orang
terdekat sangat penting dalam membentuk karakter kepribadian sesuai yang
diharapkan.
b. Sosialisasi sekunder
Sosialisasi
sekunder adalah proses berikutnya yang memperkenalkan individu yang
telah disosialisasikan ke dalam sektor baru dari dunia obyektif
masyarakatnya. Dalam hal ini dijumpai resosialisasi dan desosialisasi.
Resosialisasi adlah proses seorang individu diberikan identitas diri
baru, sedangkan desosialisasi adakan proses dimana seorang individu
mengalami pencabutan identitas diri yang lama, misal di lingkungan
kerja.
c. Sosialisasi represif
Sosialisasi
represif merupakan sosialisasi yang menekankan pengawasan yang ketat
dan pemberian hukuman kepada setiap orang yang melanggar peraturan atau
norma yang berlaku, misal di lingkungan pendidikan khusus (militer atau
kepolisian).
d. Sosialisasi partisipasi
Sosialisasi
partisipasi adalah sosialisasi yang menekankan pada keikutsertaan
seorang individu dalam proses sosial. Individu yang mematuhi norma
diberi pujian, sedangkan yang belum diberi bimbingan, diarahkan dan
diluruskan seandainya terjadi penyimpangan.
Sosialisasi
yang dilakukan pada diri manusia memberi sumbangan besar dalam proses
menjalani kehidupan dalam masyarakat. Adapun tujuan sosialisasi adalah :
a. Mengetahui
nilai dan norma yang berlaku di dalam suatu masyarakat sebagai
keterampilan dan pengetahuan yang dibutuhkan guna melangsungkan
kehidupan individu di tengah masyarakat.
b. Mengetahui lingkungan sosial budaya agar terbiasa dengan nilai dan norma sosial yang ada pada masyarakat.
c. Membantu pengendalian fungsi organik yang dipelajari melalui latihan mawas diri yang sesuai.
d. Menambah kemampuan berkomunikasi secara efektif dan efisien serta mengembangkan kemampuannya.
0 komentar:
Posting Komentar