Jumat, 11 Mei 2012

kesehatan keamanan dan keslamatan kerja

Kesehatan, keselamatan dan keamanan kerja penting untuk
dibicarakan pada teknik pekerja, yang
menyangkut para manajemen dan para karyawan. Manajemen dan
para perkerja pada hakekatnya ingin usahanya tetap berjalan dan
lebih maju. Kita dapat membayangkan bila para karyawan bekerja
dihantui oleh rasa tidak sehat hal ini akan mengganggu hasil kerja.
Begitu pula apabila saat-saat sedang kerja para karyawan dihantuai
rasa tidak nyaman dalam bekerja, maka hasil kerja akan tidak
optimal. Lagi pula apa bila para karyawan sedang bekerja tidak
merasa dijamin keamanan kerja, maka hal ini juga akan mengganggu
kerja. Jadi antara kesehatan, keselamatan, dan keamanan kerja
mutlak diperlukan agar para pemilik perusahaan, manajer, dan para
karyawan dapat bekerja secara kontinyu dan optimal dengan
sendirinya hasil produktivitas penyiaran dapat optimal.
Mata pelajaran ini akan mengantarkan para siswa agar bila
kelak bekerja dapat memahami tentang kesehatan, keselamatan dan
keamanan kerja. Hal ini dengan maksud para karyawan dapat merasa
terlindungi hak-haknya. Begetu pula hasil produksi penyiaran dapat
mencapai target produksi.]



B. Kesehatan dan Keselamatan Kerja
1. Mengapa Keselamatan dan Kesehatan Kerja Penting
Keselamatan dan pencegahan kecelakaan kerja mendapat
perhatian besar oleh para manajer karena beberapa alasan, salah
satunya adalah bahwa angka kecelakaan yang berhubungan
dengan kerja cukup tinggi. Begitu pula pengaruh kesehatan
akibat kerja juga cukup tinggi, diantaranya adalah para pekerja
yang berhubungan dengan frekuensi tinggi. Contoh para pekerja
di studio radio dan televisi yang menimbulkan polusi medan
elektromagnetik, akibat terkena polusi radiasi elektromagnetik
tiap hari, maka para pekerja akan merasakan dampak kesehatan
pada hari kemudian.
2. Fakta-Fakta Dasar tentang Undang-undang Keselamatan Kerja
Occupational Savety Health Act (Kesehatan dan
keselamatan Kerja) Undang-undang yang diluncurkan oleh
Congres Amerika pada tahun 1970 untuk memastikan sejauh
mungkin bahwa setiap pria dan wanita yang bekerja di AS aman
dalam kondisi kerja yang sehat serta melindungi sumber daya
manusia.
424
Occupational Savety Health Administration (OSHA)
perwakilan yang diciptakan dalam Departemen Tenaga Kerja
untuk menetapkan standar keamana dan kesehatan kerja bagi
hampir semua karyawan di AS.
OSHA beroperasi berdasarkan standar “umum” bahwa
setiap majikan akan menyediakan bagi masing-masing
karyawannya pekerjaan dan sutau tempat kerja yang bebas dari
bahaya yang diketahui yang menyebabkan atau kemungkinan
menyebabkan kematian atau kerusakan fisik yang serius bagi
karyawannya.
3. Keselamatan dan Kersehatan Kerja
Keselamatan dan kesehatan kerja menunjuk kepada
kondisi-kondisi fisiologis–fisikal dan psikologis tenaga kerja yang
diakibatkan oleh lingkungan kerja yang disediakan oleh
perusahaan.
Kondisi fisiologis-fisikal meliputi penyakit-penyakit dan
kecelakaan kerja seperti kehilangan nyawa atau anggota badan,
cidera, sakit punggung, sindrom carpal tunnel penyakit-penyakit
kardiovaskular, kanker dan leukimia, dsb.
Kondisi-kondisi psikologis diakibatkan oleh stres pekerjaan
dan kehidupan kerja yang berkualitas rendah
4. Tujuan dan Pentingnya Keselamata dan Kesehatan Kerja
Stres adalah racun yang paling mudah menyebar dan
berbahaya di tempat kerja (Leon J Warshaw). Jajak pendapat
tahun 1990 menemukan bahwa 25 persen dari pekerja yang
disurvey di New Jersey menderita penyakit-penyakit yang
disebabkan oleh stress. Kekhawatiran muncul terhadap kondisikondisi
fisik yang berkaitan dengan akibat-akibat yang tak
tampak oleh mata. Seperti yang terjadi di tempat kerja terminal
computer (misalnya kelelahan mata, keguguran, dan
penyakit trauma kumulatif , dan banguan kantor yang tetutup,
unsur-unsur kimia yang bersumber dari karpet dan bahan
bangunan disebabkan melalui sistem ventilasi, radiasi medan
elektromagnetik).
5. Manfaat lingkungan kerja yang aman dan sehat
Jika perusahaan dapat menurunkan tingkat dan beratnya
kecelakaan-kecelakaan kerja, penyakit dan hal-hal yang
berkaitan dengan stress, serta mampu meningkatkan kualitas
kehidupan kerja para pekerjanya, perusahaan akan semakin
efektif. Peningkatan peningkatan ini akan menghasilkan :
425
a. Meningkatkan hasil produksi, karena menurunnya hari kerja
yang hilang.
b. Meningkatkan efisiensi dan kualitas pekerja.
c. Menurunnya biaya-biaya kesehatan dan asuransi.
d. Tingkat kompensasi kerja dan pemabayaran langsung yang
lebih rendah karena menurunnya pengajuan klaim.
e. Fleksibelitas dan adaptabilitas yang lebih besar sebagai
akibat dan meningkatnya partisipasi dan rasa kepemilikan.
6. Kerugian lingkungan kerja yang tidak aman dan tidak sehat
Kerugian-kerugian karena kematian dan kecelakaan di
tempat kerja diperkirakan lebih dari $ 50 milyard. Kerugian yang
sama diperkirakan dialami oleh dari 100.000 pekerja yang setiap
tahun menderita penyakit-penyakit yang berkaitan dengan
pekerjaan. Kerugian-kerugian tersebut akan menyebabkan
produktifitas menurun, meningkatnya biaya-biaya asuransi yang
besar, rumah sakit, keperluan medis lainnya.
7. Gangguan terhadap Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Seperti telah telah dibahas di depan bahwa aspek fisik
maupun sosio-psikologi lingkungan pekerjaan membawa dampak
kepada keselamatan dan kesehatan kerja. Dewasa ini upayaupaya
untuk meningkatkan keselamatan dan kesehatan kerja
tidaklah lengkap tanpa suatu strategi untuk mengurangi
stress psikologis yang berhubungan dengan pekerjaan.
8. Kecelakaan-kecelakaan kerja
Organisasi-organisasi tertentu dan departemen tertentu
dalam organisasi, cenderng mempunyai tingkat kecelakaan kerja
yang lebih tinggi dari pada yang lainnya. Beberapa karakteristik
dapat dijelaskan perbedaan tersebut :
a. Kualitas organisasi, tingkat kecelakaan kerja berbeda secara
subtansial menurut jenis industri. Pada umumnya, kodisi
kerja di tempat terbuka atau di dalam gedung dan peralatan
serta teknologi yang tersedia untuk melakukan pekerjaan
(misalnya mesin-mesin berat, atau computer pribadi atau
lingkungan terdapat polusi udara, poluisi medan
elektromagnetik mempunyai dampak yang paling besar
terhadap kecelakaan-kecelakaan kerja.
b. Pekerja yang mudah celaka, sebagian ahli menunjuk pekerja
sebagai penyebab utama terjadinya kecelakaan. Kecelakaan
tergantung pada perilaku, tingkat bahaya dalam lingkungan
pekerjaan, dan semata-mata nasib sial.
Banyak kondisi psikologis, dapat berkaitan dengan
kecenderungan mengalami kecelakaan, misalnya kebencian
426
dan ketidakmatangan emosional. Kondisi-kondisi ini tidak
selalu ada dalam diri para pekerja, sulitlah menyeleksi dan
menjaring para pelamar pekerjaan sebelum bekerja.
c. Pekerja berperangai sadis, kekerasan di tempat pekerjaan
meningkat dengan pesat, dan perusahaan dianggap
bertanggung jawab. Pembunuhan adalah penyebab kematian
terbesar di tempat pekerjaan saat ini.
9. Penyakit-penyakit yang diakibatkan pekerjaan
Secara sistematis telah teridentifikasi bahwa penyebab
penyakit-penyakit berbahaya berikut adalah : arsenik, asbes
bensin, biklorometil-eter, debu batu bara, asap tungku batu
arang, debu kapas, timah, radiasi dan vinil klorida.
a. Kategori penyakit yang berhubungan dengan pekerjaan
Dalam jangka panjang, bahaya-bahaya lingkungan kerja
dikaitkan dengan kanker kelenjar tiroid, hati, paru-paru,
otak, dan ginjal, leukemia, bronchitis, lymphoma, anemia
aplastik, kerusakan sistem syaraf pusat, dan kelainan
reproduksi misal kemandulan kerusakan genetic, keguguran
dan cacat pada waktu lahir. Berkenaan dengan timbulnya
penyakit akibat kerja maka OSHA mewajbkan perusahaanperusahaan
membuat catatan terhadap penyakit-penyakit
yang timbul akibat kerja.
b. Kelompok-kelompok pekerjaan yang berisiko, kelompok
pekerjaan yang dapat menimbulkan resiko yaitu :
1) tempat kerja yang menimbulkan suara terlalu berisik
2) polusi udara dari asap rokok dan zat-zat kimia
misalnya:mesin foto kopi
3) tempat duduk yang tidak nyaman
4) rancangan kantor/tempat kerja yang buruk
5) perlatan kantor seperti terminal displi video (rediasi
medan elektromagnetik)
c. Kehidupan Kerja Bekualitas Rendah
Bagi banyak pekerja, kehidupan kerja berkualitas
rendah disebabkan oleh kondisi tempat kerja yang gagal
untuk memenuhi preferensi-preferensi dan minat-minat
tertentu seperti rasa tanggung jawab, keinginan akan
pemberdayaan dan keterlibatan dalam pekerjaan, tantangan,
harga diri, pengendalian diri, penghargaan, prestasi,
keadilan, kemanan dan kepastian. Struktur organisasi yang
menyebabkan terjadinya kehidupan kerja berkualitas rendah
meliputi :
427
1) pekerjaan dengan tingkat penugasan, keragaman, identitas,
otonomi, dan umpan balik yang rendah.
2) minimnya keterlibatan pekerja dalam pengambilan
keputusan dan terlalu banyaknya komunikasi satu arah pada
para pekerja.
3) sistem pengupahan yang tidak berdasarkan kinerja, atau
berdasarkan kinerja yang tidak diukur secara obyektif, atau
di bawah pengendalian pekerja.
4) supervisor, deskripsi pekerjaan, dan kebijakan-kebijakan
orgenesasi yang gagal mengungkapkan kepada pekerja apa
yang diharapkan dan apa yang akan mendapat imbalan.
5) kebijakan-kebijakan dan praktek-praktek sumber daya
manusia yang diskrinatif dan bervaliditas rendah.
6) kondisi-kondisi pekerjaan sementara, dimana pekerja dapat
dihentikan semaunya (hak pekerja tidak ada).
7) budaya perusahaan yang tidak mendukung pemberdayaan
pekerja dan keterlibatan dalam pekerjaan.

0 komentar:

Posting Komentar