Istilah kewirausahaan mulai dipopulerkan sejak tahun 1990. Sebelum itu istilah kewiraswastaan atau enterpreneur (bahasa Perancis) adalah lebih populer yang artinya orang membeli barang dengan harga pasti, meskipun orang itu belum tahu dengan harga berapa barang itu akan dijual.
Kemudian
kewirausahaan dipersamakan dengan entrepreneurship atau wirausaha
diartikan berbeda beda namun pada prinsipnya maksud dan ruang lingkupnya
sama. Kewirausahaan berasal dari kata Wirausaha. Wirausaha berasal dari
kata wira artinya berani, uatama, mulia. Usaha berarti kegiatan bisnis komersiil maupun non komersiil.
Jadi
kewirausahaan diartikan secara harfiah sebagai hal-hal yang menyangkut
keberanian seseorang untuk melakukan kegiatan bisnis maupun non bisnis
secara mandiri.
Kewirausahaan berasal dari istilah entrepeneurship yang sebenarnya
berasal dari kata entrepreneur (Soeparman Soemahamidjaja 1977:2) yang
artinya suatu kemampuan (ability) dalam berfikir kreatif dan berperilaku
inovatif yang dijadikan dasar, sumber daya, tenaga penggerak tujuan,
siasat kiat dan proses dalam menghadapi tantangan hidup. Dalam
pengertian ini Marzuki Usman(1997:3) mengatakan entrepreneur adalah
seorang yang memiliki kombinasi unsur (elemen-elemen) internal yang
meliputi kombinasi inovasi, visi, komunikasi, optimisme, dorongan
semangat dan kemampuan untuk memanfaatkan peluang usaha. Pendapat lain
mengatakan kewirausahaan (entrepreneurship) muncul apabila seseorang
berani mengembangkan ide-ide usaha atau ide-ide barunya. Proses
kewirausahaan meliputi semua fungsi, aktivitas dan tindakan yang
berhubungan dengan perolehan peluang dan penciptaan organisasi usaha,
oleh sebab itu wirausaha adalah orang yang memperoleh peluang dan
menciptakan suatu organisasi untuk mengejar peluang itu (Bigrave, 1955).
Sri Edi Swasono (1978:38) mengatakan dalam konteks bisnis, wirausaha
adalah Pengusaha, tetapi tidak semua pengusaha adalah wirausaha.
Wirausaha adalah pelopor dalm bisnis, inovator, peenanggung resiko, yang
mempunyai visi kedepan, dan memiliki keunggulan dalam berprestasi
dibidang usaha. Sujuti Jahja (1977) membagi nilai kewirausahaan dalam
dua dimensi nilai yaitu : (1) Pasangan sistem nilai kewirausahaan yang
berorientasi materi dan non materi. (2) nilai yang berorientasi pada
kemajuan dari nilai-nilai kebiasaan. Selanjutnya beliau menguraikan
bahwa : (a) Wirausaha yang berorientasi kemajuan untuk memperoleh
materi, ciri-cirinya pengambil resiko, terbuka terhadap teknologi dan
mengutamakan materi. (b) Wirausaha yang berorientasi pada kemajuan
tetapi bukan untuk mengejar materi, wirausaha ini hanya ingin mewujudkan
rasa tanggung jawab, pelayanan, sikap positif dan kreativitas. (c)
Wirausaha yang berorientasis pada materi, dengan berpatokan pada
kebiasaan yang sudah ada, misalnya dalam perhitungan usaha dengan
kira-kira, sering menghadap kearah tertentu (aliran Fengsui) supaya
berhasil. (d) Wirausaha yang berorientasi pada materi, dengan bekerja
berdasarkan kebiasaan, wirausaha model ini biasanya tergantung pada
pengalaman, berhitung dengan menggunakan mistik, faham etnosentris dan
taat pada tata cara leluhur.
Pendapat David Osborne & Ted Gaebler (1992) dalam bukunya
”Renventing Govermenent” lebih jelas mengatakan bahwa dalam perkembangan
dunia dewasa ini dituntut pemerintah yang berjiwa kewirausahaan
(Entrepreneurrial Governement).
Dengan
memiliki jiwa kewirausahaan maka birokrasi dan instansi akan memiliki
inovasi, optimisme dan berlomba untuk menciptakan cara-cara baru yang
lebih efisien, efektif, inovatif, fleksibel dan adaptif.
Menurut dr. Suryana Msi, dalam bukunya kewirausaan (2003) ilmu
kewirausahaan berasal dari ilmu dalam bidang perdagangan. Namun kemudian
dikembangkan dalam bidang-bidang lain yakni bidang industrri,
pendidikan, kesehatan, lembaga pemerintah, perguruan tinggi dan
lain-lain.
Berdasarkan
pendapat diatas maka siswa SMK yang memiliki peluang besar untuk ikut
mengembangkan ekonomi rakyat maupun siswa yang sedang mempersiapkan diri
untuk mengisi peluang kerja sebagai pekerja pada dunia usaha dan
industri seharusnya memiliki jiwa dan perilaku atau karakteristik
kewirausahaan.
Berbagai pengertian Kewirausahaan dan wirausaha yang lain :
- Kewirausahaan adalah mental dan sikap jiwa yang selalu aktif berusaha meningkatkan hasil karyanya dalam arti meningkatkan penghasilan.
- Kewirausahaan adalah proses menciptkan sesuatu yang lain menggunakan waktu dan kegiatan disertai modal jasa dan resiko serta menerima balas jasa, kepuasan dan kebebasan pribadi.
- Kewirausaan adalah semangat, sikap perilaku dan kemampuan seseorang dalam menangani usaha yang mengarah pada upaya kerjateknologi dan produk baru dengan meningkatkanefisiensi untuk mendapatkan keuntungan.
- Wirausaha adalah orang yang berani memaksa diri untuk menjadi pelayan orang lain.
- Wirausaha adalah seorang pakar tentang dirinya sendiri.
- Wiarausaha adalah mereka yang berhasil mendapatkan perbaikan pribadi, keluarga, masyarakat dan bangsanya.
- Wirausaha adalah orang yang mendobrak sistem ekonomi yang ada dalam memperkenalkan barang dan jasa dengan menciptakan bentuk organisasi baru atau mengolah bahan baku baru.
- Bagi ahli ekonomi wirausaha adalah seorang atau sekelompok orang yang mengorganisir faktor-faktor produksi, alam, tenaga, modal dan skill untuk tujuan prroduksi.
- Bagi seorang psikolog wirausahawan adalah seorang yang memiliki dorongan kekuatan dari dalam untuk memperoleh sesuatu tujuan, suka mengadakan eksperimen atau untuk menampilakan kebebasan dirinya diluar kekuasaan orang lain.
- Bagi seorang pebisnis wirausaha adalah merupakan ancaman, pesaaing baru atau bisa juga seorang patner, pemasok, konsumen atau seorang yang dapat diajak kerjasama.
- Bagi seorang pemodal wirausaha adalah seorang yang menciptakan kesejahteraan buat orang lain yang menentukan cara-cara, mengurangi pemborosan dan membuka lapangan kerja yang disenangi oleh masyarakat.
- Wirausahawan adalah sekelompok pengusaha yang menentukan kebijakan pengambilan keputusan dan menciptakan manajemen resiko mandiri. Mereka mampu meraih peluang atau menciptakannya.
- Wirausahawan adalah orang-orang yang mempunyai kemampuan melihat dan menilai kesempatan-kesempatan bisnis, mengumpulkan sumber-sumber daya yang dibutuhkan guna mengambil keuntungan dan tindakan tepat guna dalam memastikan kesuksesan.
Kesimpulannya
adalah bahwa kewirausahaan merupakan sikap, jiwa, semangat mulia pada
diri seseorang yang inovatif, kreatif, berupaya untuk kemajuan pribadi
dan masyarakat. Jadi alangkah baiknya kalau kewirausahaan itu ada pada
setiap orang, (guru, pegawai, pelajar, ibu rumah tangga dll) tidak hanya
terbatas pada pengusaha saja.
0 komentar:
Posting Komentar