Tanaman pepaya (Carica papaya
L.) merupakan tanaman buah-buahan yang diduga berasal dari daerah
antara Meksiko bagian selatan dan Nikaragua. Budidaya pertama ditemukan
di daerah Amerika kemudian menyebar ke daerah-daerah tropis dan
subtropis (Muljana, 1982).
Tanaman pepaya (Carica papaya L.) merupakan tanaman buah yang populer dan digemari oleh hampir seluruh penduduk bumi ini. Daging
buahnya lunak dengan warna merah atau kuning. Rasanya manis dan
menyegarkan karena mengandung banyak air. Nilai gizi buah ini cukup
tinggi karena mengandung banyak provitamin A dan vitamin C, juga mineral
kalsium. Selain itu, dengan mengkonsumsi buah pepaya akan memudahkan
buang air besar (Kalie, 1983).
Buah
pepaya dapat dikonsumsi secara langsung sebagai buah segar, ataupun
diolah terlebih dahulu menjadi makanan dan minuman seperti manisan
kering, manisan basah, pasta pepaya, saus, juice dan juga ceriping
pepaya. Selain buahnya, bagian lain dari tanaman pepaya juga dapat
dimanfaatkan, misalnya daun mudanya bisa untuk sayur, daun tua atau
kuning dan batang yang sudah roboh dapat dijadikan sebagai makanan
ternak. Karena tanaman pepaya mempunyai kegunaan yang sangat beragam
maka, para petani di Indonesia khususnya petani di Boyolali senang
bertanam pepaya. Selain untuk kebutuhan sendiri, hasil dari bertanam
pepaya dapat dijual sebagai penambah penghasilan, bahkan sebagian besar
petani Boyolali hasil dari bertanam pepaya merupakan sumber penghasilan
utama. Untuk petani Boyolali, bertanam pepaya merupakan hal yang wajib
dan harus dilakukan. Oleh karena itu, tak heran bila sebagian besar
wilayah Boyolali banyak ditanami pepaya, sehingga menjadi sentra
budidaya tanaman pepaya.
Tanah dan Iklim
· Tanah
Tanaman
pepaya menghendaki tanah yang berdrainase baik dan kaya akan humus.
Namun demikian, tanaman ini dapat tumbuh baik di tanah berpasir asalkan
mendapatkan pupuk dan air yang cukup. Tanah yang cocok untuk bertanam
pepaya adalah tanah yang subur, gembur, cukup lembab dan kaya bahan
organik.
Akar
pepaya peka terhadap genangan air. Tanaman pepaya akan mati karena
membusuk apabila tergenang air selama 2-3 hari secara terus menerus.
Sebaliknya, tanaman perlu mendapatkan pengairan khusus pada tanah yang
kelihatan kering. Pada tanah yang terlalu kering dan tidak subur pepaya
akan tumbuh kurang baik, bunga dan buah sedikit dan banyak yang rontok.
Tanaman pepaya tumbuh optimal pada tanah dengan kisaran pH 6,5-7.
· Iklim
Pepaya
termasuk tanaman tropis. Untuk dapat tumbuh dengan baik memerlukan
sinar matahari, suhu dan kelembaban yang cukup. Suhu yang ideal untuk
bertanam pepaya adalah 22-26 oC. Perkecambahan biji akan berlangsung cepat pada suhu siang 35 oC dan suhu malam 26 oC.
Intensitas penyinaran dan suhu udara yang cukup dapat menyebabkan buah
pepaya berwarna kuning cerah dan rasanya manis dibanding dengan buah
yang dihasilkan pada musim penghujan, yang kurang penyinaran dan suhu
terlalu rendah. Pada musim kemarau yang panjang tanaman akan banyak
menghasilkan bunga jantan dan bunga yang tidak subur dan mudah gugur.
Disamping itu, penyerbukan bunga banyak yang gagal.
Curah
hujan yang baik untuk tanaman pepaya adalah 1500-2000 mm per tahun.
Tanaman pepaya dapat tumbuh sampai ketinggian 100 m dpl.
Pembibitan dan Penanaman
· Pembibitan
Bibit
pepaya yang akan ditanam hendaknya berasal dari varietas unggul. Di
Indonesia dijumpai banyak varietas yang dapat dibudidayakan dengan hasil
yang memuaskan. Beberapa varietas asli yang direkomendasikan antara
lain: Semangka, Jingga, Dampit, Cibinong dan varietas Thailand mulai
tahun 1974 sampai sekarang.
Berdasarkan
jenis kelamin, tanaman pepaya mempunyai tiga bentuk yaitu: pohon
sempurna (hermaprodit), pohon betina dan pohon jantan. Pohon jantaan
mudah dikenal karena memiliki malai bunga bercabang banyak, menggantung
dan bung-bunga yang lebat.
Pohon
betina memiliki malai bunga bertangkai pendek dengan 3-5 bunga yang
seluruhnya bunga betina. Pohon betina mempunyai bunga agak besar dengan
bakal buah berbentuk bulat dengan 5 putik di ujungnya. Tanpa adanya
pohon jantan atau pohon sempurna, pohon betina tidak dapat menghasilkan
buah.
Pohon
sempurna (hermaprodit) mempunyai bunga bertangkai pendek, umunya
mempunyai beberapa bunga sempurna dan 1-5 bunga jantan. Bunga sempurna
disebut juga bunga berjenis kelamin dua yaitu bunga yang memiliki putik
dengan bakal buah dab benang sari atau tepung sari.
Tanaman
pepaya umumnya diperbanyak dengan biji karena cara ini mudah dilakukan
dan bibit dapat dihasilkan dalam jumlah banyak. Benih yang akan disemai
hendaknya dipilih dari buah yang yang penampilan serta kualitasnya
bagus.
Buah
pepaya yang akan diambil bijinya, dipotong pangkal atas dan ujungnya
masing-masing 1/3 bagian, kemudian bagian tengahnya yang diambil bijinya
untuk disemai. Hal ini diharapkan biji-biji tersebut dapat menghasilkan
tanaman yang buahnya sempurna. Biji yang telah dipilih dikeringanginkan
(tanpa sinar matahari) sampai kering. Benih yang akan ditanam dapat
langsung disemai, tetapi juga bisa disimpan terlebih dahulu dalam botol
yang dicampur dengan abu dapur.
Benih
pepaya ditanam terlebih dahulu di persemaian atau dapat pula langsung
ditanam di lapangan. Persemaian dapat dilakukan pada kentong-kantong
plastik, sehingga pencabutan bibit tidak menghambat pertumbuhan. Biji
pepaya hendaknya disemai selama 2 bulan. Media yang digunakan adalah
campuran tanah dan pupuk kandang dengan perbandingan 1:1. Dalam tiap
kantong plastik ditanam 4-5 biji. Apabila tanaman sudah berketinggian
15-22 cm, tanaman sudah dapat dipindahkan ke lahan/ lapangan dengan
terlebih dahulu membuang kantong plastiknya.
· Penanaman
Tanaman
pepaya mempunyai sistem perakaran yang tidak terlalu dalam, sehingga
dalam mempersiapkan penanaman harus dibuat lubang tanam terlebih dahulu
dengan ukuran (50x50x50) cm dengan jarak tanam 3 m x 3,5 m. Setiap
lubang ditanami 2-3 bibit pepaya, kemudian setelah berumur 3-4 bulan
setelah tanam dilakukan penjarangan (meninggalkan 1 tanaman setiap
lubang tanam). Tanaman yang ditinggalkan adalah tanaman yang berbunga
sempurna. Sebelum bibit ditanam dilakukan pemupukan dengan pupuk buatan,
yaitu Urea 50 g, SP 36 50 g dan KCl 50 g serta pupuk kandang 1-2 kaleng
minyak tanah (1/2 keranjang petani).
Pemeliharaan
· Penyiangan
Penyiangan
dilakukan untuk menghilangkan rumput yang tumbuh di sekitar pohon
pepaya. Saat penyiangan jangan sampai merusak tanaman pepaya.
· Pembumbunan
Pembumbunan
dilakukan untuk mengurangi tanah di sekitar tanaman pepaya yang longsor
dan erosi. Caranya dengan menaikkan tanah menggunakan cangkul ke
sekitar tanaman pepaya.
· Pengairan
Tanaman
pepaya sangat peka terhadap genangan air. Tanaman yang banyak
tergenang, buahnya akan rontok dan sebaliknya pertumbuhan dan
perkembangan buah akan terhambat apabial kekurangan air. Pada musim
penghujan, apabila curah hujan terlalu banyak, pembuangan air perlu
dilakukan agar tidak terjadi genangan air di sekitar tanaman. Dan apabila kurang air saat kemarau, juga harus dilakukan penyiraman.
· Pemupukan
Jenis pupuk, Dosis dan Waktu Pemberian untuk Tanaman Pepaya
Jenis Pupuk
|
Dosis/ Tan/ Tahun
|
Waktu Pemberian
|
Ppk. Kandang
|
2 Kwt
|
Sekali menjelang musim penghujan
|
Urea
|
200 g
|
1/3 dosis awal musom penghujan
1/3 dosis pertengahan musim penghujan
1/3 dosis akhir musim penghujan
|
TSP/ Sp 36
|
135 g
|
1/3 dosis akhir musim penghujan
|
KCl
|
125 g
|
1/3 dosis akhir musim penghujan
|
· Pengendalian Hama dan Penyakit
Hama yang sering ada pada tanaman pepaya adalah Tungau (Tetranycus spp) dan Kutu Pseudaulacaspis Pentagona. Tungau menyerang daun saat musim kemarau dapat diatasi dengan cara tradisional dengan menaburkan tepung belerang pada pagi hari
sehabis ada embun. Penaburan dilakukan dibawah daun dan dengan cara
modern yaitu dengan insektisida demicron, lindane, orthane atau filidol
yang dapat dibeli di toko-toko pertanian. Sedangkan Kutu Pseudaulacaspis Pentagona menyerang batang pepaya. Pemberantasan sama dengan pemberantasan pada Tungau.
Penyakit
yang sering merugikan tanaman pepaya adalah penyakit yang disebabkan
adalah jamur, virus mosaik, roboh semai, busuk buah, leher akar, pangkal
batang dan nematoda. Penyaklit mati bujang diisebabkan oleh jamur Phytphthora parasitica, P. Palmivora dan Pythium aphanidermatum.
Menyerang buah dan batang pepaya. Cara pencegahan: perawatan kebun yang
baik, menjaga kebersihan, dan drainase sedangkan penyakit busuk akar
disebabkan oleh jamur Meloidogyne incognita. Apabila lahan telah
ditanami pepaya, disarankan agar tidak menanam pepaya kembali, untuk
mencegah timbulnya serangan nematoda. Tanaman yang terinfeksi oleh
nematoda menyebabkan daun menguning, layu dan mati.
Panen
Tanaman
pepaya yang dipelihara dengan baik akan mulai menghasilkan pada umur
satu tahun. Pepaya dapat dipetik setelah pepaya tidak bergetah lagi atau
getahnya telah mulai jernih, pada ujung buah nampak garis-garis
menguning, biasanya setelah buah berumur 5,5-6 minggu. Buah pepaya tidak
boleh dicuci setelah dipetik, karena dapat menyebabkan tumbuhnya
cendawan.
Sumber:
Kalie, Moehd. Baga. 1983. Bertanam Pepaya. Penebar Swadaya. Jakarta.
Muljana, Wahyu. 1982. Bercocok Tanam Pepaya. Aneka Ilmu. Semarang.
Petani Boyolai ( Bp. Pandiman Sastro Suwiryo selaku pembuat bibit pepaya)
0 komentar:
Posting Komentar