Senin, 07 Mei 2012

bertanam pepaya

Tanaman pepaya (Carica papaya L.) merupakan tanaman buah-buahan yang diduga berasal dari daerah antara Meksiko bagian selatan dan Nikaragua. Budidaya pertama ditemukan di daerah Amerika kemudian menyebar ke daerah-daerah tropis dan subtropis (Muljana, 1982).
Tanaman pepaya (Carica papaya L.) merupakan tanaman buah yang populer dan digemari oleh hampir seluruh penduduk bumi ini. Daging buahnya lunak dengan warna merah atau kuning. Rasanya manis dan menyegarkan karena mengandung banyak air. Nilai gizi buah ini cukup tinggi karena mengandung banyak provitamin A dan vitamin C, juga mineral kalsium. Selain itu, dengan mengkonsumsi buah pepaya akan memudahkan buang air besar (Kalie, 1983).
Buah pepaya dapat dikonsumsi secara langsung sebagai buah segar, ataupun diolah terlebih dahulu menjadi makanan dan minuman seperti manisan kering, manisan basah, pasta pepaya, saus, juice dan juga ceriping pepaya. Selain buahnya, bagian lain dari tanaman pepaya juga dapat dimanfaatkan, misalnya daun mudanya bisa untuk sayur, daun tua atau kuning dan batang yang sudah roboh dapat dijadikan sebagai makanan ternak. Karena tanaman pepaya mempunyai kegunaan yang sangat beragam maka, para petani di Indonesia khususnya petani di Boyolali senang bertanam pepaya. Selain untuk kebutuhan sendiri, hasil dari bertanam pepaya dapat dijual sebagai penambah penghasilan, bahkan sebagian besar petani Boyolali hasil dari bertanam pepaya merupakan sumber penghasilan utama. Untuk petani Boyolali, bertanam pepaya merupakan hal yang wajib dan harus dilakukan. Oleh karena itu, tak heran bila sebagian besar wilayah Boyolali banyak ditanami pepaya, sehingga menjadi sentra budidaya tanaman pepaya.
Tanah dan Iklim
· Tanah
Tanaman pepaya menghendaki tanah yang berdrainase baik dan kaya akan humus. Namun demikian, tanaman ini dapat tumbuh baik di tanah berpasir asalkan mendapatkan pupuk dan air yang cukup. Tanah yang cocok untuk bertanam pepaya adalah tanah yang subur, gembur, cukup lembab dan kaya bahan organik.
Akar pepaya peka terhadap genangan air. Tanaman pepaya akan mati karena membusuk apabila tergenang air selama 2-3 hari secara terus menerus. Sebaliknya, tanaman perlu mendapatkan pengairan khusus pada tanah yang kelihatan kering. Pada tanah yang terlalu kering dan tidak subur pepaya akan tumbuh kurang baik, bunga dan buah sedikit dan banyak yang rontok. Tanaman pepaya tumbuh optimal pada tanah dengan kisaran pH 6,5-7.
· Iklim
Pepaya termasuk tanaman tropis. Untuk dapat tumbuh dengan baik memerlukan sinar matahari, suhu dan kelembaban yang cukup. Suhu yang ideal untuk bertanam pepaya adalah 22-26 oC. Perkecambahan biji akan berlangsung cepat pada suhu siang 35 oC dan suhu malam 26 oC. Intensitas penyinaran dan suhu udara yang cukup dapat menyebabkan buah pepaya berwarna kuning cerah dan rasanya manis dibanding dengan buah yang dihasilkan pada musim penghujan, yang kurang penyinaran dan suhu terlalu rendah. Pada musim kemarau yang panjang tanaman akan banyak menghasilkan bunga jantan dan bunga yang tidak subur dan mudah gugur. Disamping itu, penyerbukan bunga banyak yang gagal.
Curah hujan yang baik untuk tanaman pepaya adalah 1500-2000 mm per tahun. Tanaman pepaya dapat tumbuh sampai ketinggian 100 m dpl.
Pembibitan dan Penanaman
· Pembibitan
Bibit pepaya yang akan ditanam hendaknya berasal dari varietas unggul. Di Indonesia dijumpai banyak varietas yang dapat dibudidayakan dengan hasil yang memuaskan. Beberapa varietas asli yang direkomendasikan antara lain: Semangka, Jingga, Dampit, Cibinong dan varietas Thailand mulai tahun 1974 sampai sekarang.
Berdasarkan jenis kelamin, tanaman pepaya mempunyai tiga bentuk yaitu: pohon sempurna (hermaprodit), pohon betina dan pohon jantan. Pohon jantaan mudah dikenal karena memiliki malai bunga bercabang banyak, menggantung dan bung-bunga yang lebat.
Pohon betina memiliki malai bunga bertangkai pendek dengan 3-5 bunga yang seluruhnya bunga betina. Pohon betina mempunyai bunga agak besar dengan bakal buah berbentuk bulat dengan 5 putik di ujungnya. Tanpa adanya pohon jantan atau pohon sempurna, pohon betina tidak dapat menghasilkan buah.
Pohon sempurna (hermaprodit) mempunyai bunga bertangkai pendek, umunya mempunyai beberapa bunga sempurna dan 1-5 bunga jantan. Bunga sempurna disebut juga bunga berjenis kelamin dua yaitu bunga yang memiliki putik dengan bakal buah dab benang sari atau tepung sari.
Tanaman pepaya umumnya diperbanyak dengan biji karena cara ini mudah dilakukan dan bibit dapat dihasilkan dalam jumlah banyak. Benih yang akan disemai hendaknya dipilih dari buah yang yang penampilan serta kualitasnya bagus.
Buah pepaya yang akan diambil bijinya, dipotong pangkal atas dan ujungnya masing-masing 1/3 bagian, kemudian bagian tengahnya yang diambil bijinya untuk disemai. Hal ini diharapkan biji-biji tersebut dapat menghasilkan tanaman yang buahnya sempurna. Biji yang telah dipilih dikeringanginkan (tanpa sinar matahari) sampai kering. Benih yang akan ditanam dapat langsung disemai, tetapi juga bisa disimpan terlebih dahulu dalam botol yang dicampur dengan abu dapur.
Benih pepaya ditanam terlebih dahulu di persemaian atau dapat pula langsung ditanam di lapangan. Persemaian dapat dilakukan pada kentong-kantong plastik, sehingga pencabutan bibit tidak menghambat pertumbuhan. Biji pepaya hendaknya disemai selama 2 bulan. Media yang digunakan adalah campuran tanah dan pupuk kandang dengan perbandingan 1:1. Dalam tiap kantong plastik ditanam 4-5 biji. Apabila tanaman sudah berketinggian 15-22 cm, tanaman sudah dapat dipindahkan ke lahan/ lapangan dengan terlebih dahulu membuang kantong plastiknya.
· Penanaman
Tanaman pepaya mempunyai sistem perakaran yang tidak terlalu dalam, sehingga dalam mempersiapkan penanaman harus dibuat lubang tanam terlebih dahulu dengan ukuran (50x50x50) cm dengan jarak tanam 3 m x 3,5 m. Setiap lubang ditanami 2-3 bibit pepaya, kemudian setelah berumur 3-4 bulan setelah tanam dilakukan penjarangan (meninggalkan 1 tanaman setiap lubang tanam). Tanaman yang ditinggalkan adalah tanaman yang berbunga sempurna. Sebelum bibit ditanam dilakukan pemupukan dengan pupuk buatan, yaitu Urea 50 g, SP 36 50 g dan KCl 50 g serta pupuk kandang 1-2 kaleng minyak tanah (1/2 keranjang petani).
Pemeliharaan
· Penyiangan
Penyiangan dilakukan untuk menghilangkan rumput yang tumbuh di sekitar pohon pepaya. Saat penyiangan jangan sampai merusak tanaman pepaya.
· Pembumbunan
Pembumbunan dilakukan untuk mengurangi tanah di sekitar tanaman pepaya yang longsor dan erosi. Caranya dengan menaikkan tanah menggunakan cangkul ke sekitar tanaman pepaya.
· Pengairan
Tanaman pepaya sangat peka terhadap genangan air. Tanaman yang banyak tergenang, buahnya akan rontok dan sebaliknya pertumbuhan dan perkembangan buah akan terhambat apabial kekurangan air. Pada musim penghujan, apabila curah hujan terlalu banyak, pembuangan air perlu dilakukan agar tidak terjadi genangan air di sekitar tanaman. Dan apabila kurang air saat kemarau, juga harus dilakukan penyiraman.

· Pemupukan
Jenis pupuk, Dosis dan Waktu Pemberian untuk Tanaman Pepaya
Jenis Pupuk
Dosis/ Tan/ Tahun
Waktu Pemberian
Ppk. Kandang
2 Kwt
Sekali menjelang musim penghujan
Urea
200 g
1/3 dosis awal musom penghujan
1/3 dosis pertengahan musim penghujan
1/3 dosis akhir musim penghujan
TSP/ Sp 36
135 g
1/3 dosis akhir musim penghujan
KCl
125 g
1/3 dosis akhir musim penghujan
· Pengendalian Hama dan Penyakit
Hama yang sering ada pada tanaman pepaya adalah Tungau (Tetranycus spp) dan Kutu Pseudaulacaspis Pentagona. Tungau menyerang daun saat musim kemarau dapat diatasi dengan cara tradisional dengan menaburkan tepung belerang pada pagi hari sehabis ada embun. Penaburan dilakukan dibawah daun dan dengan cara modern yaitu dengan insektisida demicron, lindane, orthane atau filidol yang dapat dibeli di toko-toko pertanian. Sedangkan Kutu Pseudaulacaspis Pentagona menyerang batang pepaya. Pemberantasan sama dengan pemberantasan pada Tungau.
Penyakit yang sering merugikan tanaman pepaya adalah penyakit yang disebabkan adalah jamur, virus mosaik, roboh semai, busuk buah, leher akar, pangkal batang dan nematoda. Penyaklit mati bujang diisebabkan oleh jamur Phytphthora parasitica, P. Palmivora dan Pythium aphanidermatum. Menyerang buah dan batang pepaya. Cara pencegahan: perawatan kebun yang baik, menjaga kebersihan, dan drainase sedangkan penyakit busuk akar disebabkan oleh jamur Meloidogyne incognita. Apabila lahan telah ditanami pepaya, disarankan agar tidak menanam pepaya kembali, untuk mencegah timbulnya serangan nematoda. Tanaman yang terinfeksi oleh nematoda menyebabkan daun menguning, layu dan mati.
Panen
Tanaman pepaya yang dipelihara dengan baik akan mulai menghasilkan pada umur satu tahun. Pepaya dapat dipetik setelah pepaya tidak bergetah lagi atau getahnya telah mulai jernih, pada ujung buah nampak garis-garis menguning, biasanya setelah buah berumur 5,5-6 minggu. Buah pepaya tidak boleh dicuci setelah dipetik, karena dapat menyebabkan tumbuhnya cendawan.
Sumber:
Kalie, Moehd. Baga. 1983. Bertanam Pepaya. Penebar Swadaya. Jakarta.
Muljana, Wahyu. 1982. Bercocok Tanam Pepaya. Aneka Ilmu. Semarang.
Petani Boyolai ( Bp. Pandiman Sastro Suwiryo selaku pembuat bibit pepaya)

0 komentar:

Posting Komentar